Teknologi komunikasi dan informasi
Perkembangan dan dampaknya dalam pendidikan
Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN), pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur, serta memungkinkan mereka untuk mengembangkan diri. Ketentuan ini merupakan landasan untuk pengmbangan kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan itu meliputi segala aspek perkembangan manusia dalam harkatnya sebagai makhluk yang berakal budi, sebagai pribadi, sebagai warga masyarakat, dan sebagai warga negara.
Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi.
Berbagai kecenderungan khusus dalam teknologi informasi dan komunikasi yang erat kaitannya dengan penyelesaian masalah pendidikan dapat digambarkan sbagai berikut:
1) Teknologi siaran, sejak PELITA I
2) Satelit komunikasi, sejak tahun 1976
3) Komputer,
4) Teknologi vidio, sejalan dengan perkembangan komunikasi dan komputer, meskipun orientasi utamanya adalah untuk keperluan hiburan.
Potensi Teknologi Komunikasi dan Informasi
Harry Oshima (1976), seorang pakar ekonomi, berpendapat bahwa teknologi komunikasi, dalam masyarakat yang menganut strategi pembangunan “labor-intensive” akan mempunya peranan:
1. Menimbulkan revolusi pertanian
2. Mempromosikan industri kecil
3. Pengembangan sosial politik
4. Mengatasi oposisi
Alvin Toffler (1980), seorang futuris ternama, berpendapat bahwa industri elektronik dan komputer sebagai tools of tomorrow merupakan tulang punggung industri dalam era gelombang ketiga, dan yang akan membawa perubahan besar dalam perokonomian dan sosial politik.
Dalam bidang pendidikan, Eric Ashby (1972) berpendapat bahwa teknologi komunikasi telah menimbulkan revolusi keempat yang berkembang selama kurang lebih tiga dekade. Berbagai implikasi perkembangan teknologi itu, khususnya pada jenjang pendidikan tinggi, sebagai berikut:
a. Pembelajaran diluar kampus untuk orang dewasa akan semakin berkembang,
b. Mahasiswa dalam perguruan tinggi kecil akan mempunyai akses lebih besar dari berbagai sumber,
c. Perpustakaan, bilamana berkembang menjadi pusat sumber belajar dalam berbagai bentuk merupakan ciri dominan dalam kampus,
d. Bangunan kampus akan berserak,
e. Tumbuhnya profesi baru dalam bidang media dan teknologi.
Namun, teknologi akan menimbulkan masal jika tidak mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh dan penanganan yang profesional. Untuk itu perlu ditingakatkan peran dan fungsi lembaga yang melaksanakan, mengoordinasikan, dan membina kegiatan-kegiatan di bidang teknologi informasi dan komnikasi.
Mengingat kecenderungan perkembangan pertelevisian (swasta) di Indonesia, serta penggunaan satelit siaran langsung, perlu segera diwujudkan adanya satu saluran khusus siaran Radio dan Televisi Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia. Dalam kaitan ini pelu diadakan regionalisasi siarn, sejalan dengan kebijaksanaan kurikulum muatan lokal, untuk lebih mendekatkan program dengan kebutuhan dan karakteristik siaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar